Dari stasiun metro kami berjalan menuju alun-alun yang besar. Ketika tiba di tempat, kami melihat pemadangan yang sangat indah, the Old Town Square:
Di sisi yang lain (seberang gereja) kami melihat banyak kios-kios makanan seperti yang pernah kami lihat di bawah jembatan Charles. Meskipun hujan, banyak juga orang yang makan dan minum di sana. Terus terang aku tidak tertarik untuk makan dalam hujan, selain itu kami lihat makanan yang dijual di sana pada umumnya mengandung pork. Aku sempat memotret pemandangan di sana:
Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya kami memutuskan untuk makan siang di salah satu restoran di kota tua tersebut. Restonya kecil dan terletak di pojokan. Lantai atas resto digunakan sebagai apartemen yang disewakan kepada turis. Pelayan restonya ramah banget. Aku memesan beef stroganof sedangkan Leo memesan omelet. Pesenanku enak tapi omelet nya Leo ngga gitu enak. Untuk ukuran Prague, menurutku harganya rada mahal karena porsi yang kami peroleh tidak terlalu besar. Beef stroganof 290 Kc (sekitar 11,6 Euro) sedangkan harga omelet 190 Kc (sekitar 7,6 Euro). Harga minuman (cocacola kuecil) sekitar 2 Euro per botol. Mungkin karena dekat tempat wisata, jadi mereka memasang harga turis (baca: mahal!). Tapi mahal atau murah itu kan relatif ya. Dengan porsi yang kami terima (sayang kami ngga memotret makanan yang kami pesan), untuk ukuran kami memang mahal tapi mungkin untuk orang lain murah.
Setelah selesai makan kami berjalan-jalan di Old Town. Kami melewati toko Swarovsky:
Kami tidak tertarik untuk membeli produk kristal ini. Memang indah dan cantek tapi aku bukan tipe pemakai perhiasan ataupun pengkoleksi kristal. Selain itu harganya terlalu muahal untuk kantong kami.
Selain Swarosvki, kami juga melihat toko-toko lain di Old Town, misalnya ini:
Poto di bawah ini memperlihatkan letak astronomical clock tersebut:
Dalam perjalanan pulang ke apartemen, aku membuat beberapa poto di stasiun metro. Gambar di bawah ini adalah eskalator salah satu stasiun metro yang terlihat panjang dan curam. Eskalator semacam ini biasa kami lihat di Prague. Ini juga mengingatkanku pada eskalator di stasiun-stasiun metro di Budapest. Terus terang aku awang-awangen juga tiap kali harus turun menggunakan eskalator seperti ini walaupun lama-lama juga terbiasa.
Dari stasiun metro kami langsung berjalan pulang. Leo merasa punggungnya makin sakit, jadi dia segera pengin tiba di apartemen supaya bisa beristirahat. Setiba di apartemen, dia minum pain killer sampai 3 biji dan berusaha untuk tidur. Tapi ternyata ngga mempan juga karena saking sakitnya.
Malam hari kami keluar lagi untuk mencari makan. Kami berjalan sekitar 2 blok dari apartemen tempat kami menginap. Leo pengin praktis saja yaitu makan McD. Dalam perjalanan tersebut, kami melewati Hotel Beranek dan aku berpoto di depannya. Pada waktu itu hujan sudah mulai berhenti. Sebetulnya kami sudah melewati tempat ini pada hari pertama lalu.
Di seberang hotel ada sebuah taman:
Kami meneruskan perjalanan menuju ke McD. Leo memesan menu paket Big Mac dengan french fries dan cola light. Aku sendiri ngga pengin makan McD karena pengin makan KFC. Bener-bener junk food semua. Lha piye, wong namanya liburan, nyarinya menu warteg-an. he..he..he.. alasan….
Walaupun aku ngga ikut makan burger, aku menemani Leo makan Big Mac nya. Setelah dia selesai makan, kami menuju KFC. Aku membeli paket Bsmart hot wings. Murah. he..he..he.. Aku ngga pengin makan di sana karena pengin makan pake nasi, jadi aku bawa pulang ke apartemen.
Malam itu, aku masak nasi (dari builtjes rijst) dan merebus sayuran beku. Makan nasi anget plus sayur dan hot wings, rasanya uenak tenan…..sayang ngga punya sambel. he..he..he..
Ketika kami tiba di Prague, kami membeli beras Jasmine di sebuah supermarket (lihat Part 2). Ada 4 kantong plastik dalam satu kotak. Cara memasaknya adalah dengan memasukkan beras seplastik-plastiknya ke dalam panci berisi air. Pokoknya beras dimasak sampai mateng jadi nasi. Satu plastik bisa dimakan 1 sampai 2 kali:
Malam hari kami memonitor ramalan cuaca dan ternyata menurut ramalan esok hari akan hujan lagi. Beberapa hari sebelum kami berangkat, ramalan cuaca memang menyebutkan bahwa selama kami di Prague, hujan akan turun. Kami masih berharap, cuaca akan berubah tapi ternyata tidak. Kami harus menerima kenyataan kalau liburan kali ini adalah liburan yang basah. You can book a cheap ticket but you cannot order a good weather! Tapi yang jelas kami tetap bersyukur karena bisa mengunjungi kota Prague yang indah….
Cerita selanjutnya bisa dibaca pada Part 11.