Selain “all you can eat” dengan sistem buffet, restaurant tersebut juga menyediakan makanan lain dalam menu mereka. Pokoknya sistem á la carte gitu lho dimana kita disodori daftar menu yang tiap menu tertera harganya. Menunya selain pake bahasa Cina (bahkan pake huruf Cina), juga bahasa Czech dan Enggres. Seperti kebiasaan pada Chinese restaurant, daftar menu tersebut juga diberi nomer. Misalnya foe yong hai nomer 114, szechuan chicken nomer 215 dan seterusnya. Karena orang sering kali sulit menyebut nama makanan dengan benar (wong ngga semua orang ngga bisa melafalkan foe yong hai atau fuqi feipian), jadi lebih baik menyebutkan nomernya saja. he..he..he.. Namun demikian, kami tetap tertarik untuk mencoba hidangan buffet mereka.
Menurutku makanan yang dihidangkan di Chinese restaurant tersebut tidak terlalu istimewa, pokoknya biasa saja bahkan terlalu oily buat kami. Bahkan untuk sayuran dan vegetarian food nya juga sangat oily. Kami tidak tahu rasa makanan yang “non buffet”, wong kami ngga pesen yang á la carte. Yang jelas makanan yang kami makan rasanya kurcang cocok dengan lidah kami. Mungkin karena murah, jadi mereka ngga bisa meng-hire tukang masak yang profesional. Yo wislah….wong murah kok minta enak. he..he..he.. Yang penting bisa berteduh.
Setelah makan kami meneruskan perjalanan menuju Charles Bridge. Ada banyak toko supenir dan berbagai pemandangan yang menarik antara Chinese restaurant dan Charles Bridge. Tapi karena hujan kami tidak membuat poto sama sekali.
Setelah berjalan beberapa lama, akhirnya kami tiba di bridge tower nya Charles brigde. Ada semacam pintu atau mungkin lebih tepatnya terowongan di bawah tower tersebut. Kami berjalan di bawah bridge tower tersebut dan kemudian mulai petualangan kami di atas Charles Bridge (lihat gambar bawah):
Charles Bridge merupakah salah satu jembatan yang dibangun di atas Sungai Vltava. Sebelum menyeberangi sungai, jembatan ini juga menyeberangi sebuah daratan. Disana kami melihat banyak tenda makanan atau mungkin lebih tepat disebut kios karena terbuat dari kayu, bukan dari kain terpal (lihat gambar bawah):
Aku membuat poto Leo di atas Charles Bridge dengan latar belakang bridge tower:
Charles Bridge merupakah salah satu jembatan yang dibangun di atas Sungai Vltava. Sebelum menyeberangi sungai, jembatan ini juga menyeberangi sebuah daratan. Disana kami melihat banyak tenda makanan atau mungkin lebih tepat disebut kios karena terbuat dari kayu, bukan dari kain terpal (lihat gambar bawah):
Makanan yang dijual di sana bermacam-macam, hanya sayang banyak yang berbahan dasar pork padahal kami tidak mengkonsumsi pork. Misalnya kios di belakangku (gambar atas) menjual old Prague ham. Di sebelah kios tersebut ada sebuah grill yang sedang membakar pork. Daging ini dibakar dengan menggunakan kayu. Mereka menyimpan kayu di bawah kios. Disediakan juga meja tinggi bagi mereka yang ingin makan di sana sambil berdiri mengelilingi meja. Sebenernya ada juga kios yang menjual vegetarian food tapi sayang kami sudah kenyang setelah makan di Chinese restaurant.
Walaupun hujan, kami berusaha untuk mengambil gambar di daerah tersebut. Aku lupa ini makanan apa, kalau ngga salah pasta dengan sausnya (lihat gambar bawah):
Menurut wikipedia, trdelnik adalah kuweh tradisional Hongaria yang berasal dari Székely Land – Transylvania. Trdelnik juga dikenal secara turun temurun dalam kuliner Slovakia, Republik Czech dan Austria. Dewasa ini trdelnik memperoleh kepopulerannya lagi sebagai pastry manis di Slowakia dan Republik Czech dan sangat populer di kalangan para turis.
Sedikit kisah mengenai Skaliky trdelnik. Tersebutlah seorang pensiunan jendral bernama Count József Gvadányi yang melewati masa pensiunnya di Skalica pada abad ke 18. Skalica adalah sebuah kota di Slowakia yang berbatasan dengan Czech. Dia mempekerjakan seorang koki dari Transylvania. Tukang masak tersebut membawa resep trdelnik dari Transylvania dan memperbaikinya yang hasil akhirnya sekarang dikenal sebagai Skaliky trdelnik.
Karena kota Skalica ini berbatasan dengan Czech maka tidak heran kalau trdelnik ini juga sangat populer di Czech termasuk di Prague. Bagi yang ingin mengetahui informasi lebih lengkap tentang trdelnik silahkan membacanya dari wikipedia di sini (karena aku juga mengambil info ini dari sana). Selain dari wikipedia, pasti terdapat banyak informasi tentang trdelnik dari sumber-sumber lain baik dari internet maupun dari buku.
Di bawah ini adalah gambar penjual trdelnik yang sedang memanggang trdelnik:
Walaupun pada waktu itu hujan dan lumayan dingin, penjual trdelnik ini tetap merasa kepanasan. Maklum dia berada di dekat bara api.
Kayu lonjong panjang ini dibalut oleh adonan dan dipanggang di atas bara api: