Di bawah ini adalah gambar-gambar apartemen tempat kami menginap dan lingkungan sekitarnya. Beberapa gambar yang aku pasang di bawah ini aku ambil setelah beberapa hari kami berada di sana (tidak pada hari pertama).
Leo berdiri di depan pintu apartemen:
Dalam gambar di bawah ini terlihat ada dua buah hotel yang letaknya di seberang apartemen kami. Menurut pengamatan kami banyak sekali penginapan (hotel, hostel dan apartemen) yang ada daerah ini:
Tempat tidurnya besar dengan 6 bantal di atasnya (sampai bingung mau pake yang mana. he..he..he..):
Di seberang tempat tidur ada sebuah sofa. Leo sedang duduk manis di atasnya:
Di sebelah kiri sofa terletak sebuah flat screen TV, sedangkan di sebelah kanannya ada meja makan. Kebetulan kami tidak memiliki gambar tv yang bagus, jadi ngga aku pasang di sini.
Ini adalah meja makan:
Dibadingkan dengan dapur yang kami peroleh di Alpen Austria dulu, memang dapur di Prague ini sangat sederhana. Namun demikian, kami bisa memaklumi. Banyak restoran, dan supermarket (yang juga menjual sandwiches) di sekitar hotel. Harganyapun masih reasonable. Jadi tidak perlu memasak sendiri. Di Apen Austria dulu dapurnya memang sangat lengkap bahkan dilengkapi dengan oven dan dishwasher segala. Ini karena apartemen tersebut letaknya in the middle of nowhere. Jadi bisa dimengerti apabila ada perbedaan yang jauh.
Kamar mandinya juga bersih:
Jam 14:30 kami berjalan-jalan mengelilingi daerah sekitar apartemen. Setiap kali kami melakukan trip, biasanya hari pertama kami gunakan untuk melakukan survey lokasi. Kebetulan hujan sudah berhenti, jadi rasanya nyaman berjalan-jalan.
Bangunan di sekitar hotel sangat khas Eropa dengan arsitektur model gedung-gedung tua. Namun demikian aku lihat jalan-jalan yang kami lalui di daerah itu di-design kayak kota modern, maksudnya jalan-jalannya besar (bukan jalan tikus kecil yang berliku-liku). Blok-blok gedung juga sangat jelas. Kami memang tidak menginap di old town, jadi gedung-gedung dan jalan-jalan yang ada di sana tidak setua seperti yang ada di old town. Namun demikian, kota ini mengingatkanku pada Paris.
Seperti diketahui Czech Republic pernah di bawah pemerintahan communist regime dan bahkan masuk dalam Eastern Bloc. Namun demikian, selama kami berada di sana, aku tidak merasakan nuansa komunis di situ. Mungkin karena sekarang mereka memiliki pemerintahan yang demokratis dan bahkan memiliki multi partai. Yang jelas mereka ngga anti Amerika, wong McD, KFC, Cocacola dan Subway juga ada kok. he..he..he.. Ketika berada di sana, aku merasa berada di sebuah negara maju dengan sejarahnya yang panjang dan luar biasa.
Di bawah ini beberapa gambar yang kami ambil sore itu:
Ada sebuah hotel lain yang letaknya tidak jauh dari hotel kami:
Kami melihat ada sebuah tram yang sedang beroperasi di sekitar tempat tersebut:
Selain KFC, ada juga warteg lain (baca McDonald’s) yang letaknya agak berseberangan dengan KFC:
Setelah kenyang, kami melanjutkan survey lokasi. Kami berjalan menuju gereja dan meninggalkan area KFC:
Di sebelah reklame McD ada sebuah reklame money changer yang katanya kalau kita menukar duit di perusahaan tersebut, kita tidak perlu bayar komisi. Lha wong di depan gereja kok ya ada reklame warung makanan dan warung duit. Wah bener-bener fleksible banget kota ini…..
Di halaman gereja berdiri berbagai papan poster. Kalau diamati ada poster yang bertuliskan “Street Food” dan “Good Food”. Lha kok makanan lagi. Terus terang aku tidak tahu tema utama pemasangan poster-poster tersebut (gambar bawah):
Sebelum keluar, kami sempat melihat sebuah pengumuman dalam bahasa Czech. Dugaan kami isinya adalah gereja tersebut sedang melakukan renovasi orgel dan bagi yang ingin menyumbang akan diterima dengan senang hati. Ternyata dugaan kami bener, karena ketika kami balik lagi ke apartemen dan kami cek di internet, ternyata ada terjemahannya dalam bahasa Inggris dan isinya memang seperti itu.
Tidak jauh dari gereja ada sebuah gedung teater yang indah:
Dengan ditutupnya poster gede kayak gitu kayaknya orang-orang yang berada di dalam gedung tidak bisa melihat pemandangan dari jendela ya. Sedangkan aku sendiri ngga bisa menikmati keindahan arsitektur gedung tersebut secara utuh. Mungkin pemasang reklame akan ngomong: “Emang gue pikirin lu ngga bisa lihat gedung ini” he..he..he..
Kami kemudian memasuki supermarket tersebut. Seperti sudah aku sebutkan sebelumnya kalau supermarket ini kecil. Mungkin kalau di Indonesia supermarket ini kayak Indomaret. Namanya City Spar. Sebetulnya tidak semua Spar kecil mungil kayak Indomaret. Kami pernah mengunjungi Eurospar di South Tyrol-Alpen Italia, yang supermarketnya gede. Sebetulnya Spar adalah retail chain dan franchise yang didirikan oleh orang Belanda. Bahkan kantor pusatnya saja di Amsterdam tapi terus terang aku malah ngga pernah masuk Spar di Belanda. He..he..he.. Lha gimana mau masuk, wong jarang lihat supermarket ini di Belanda.
Kami membeli air botolan yang akan kami gunakan untuk bekal nglayap esok hari. Selain itu kami juga membeli salad, salmon kalengan dan beras Jasmine serta activia (yoghurt pro biotik merk Danone). Setelah membeli keperluan tersebut, kami balik lagi ke apartemen. Namun sebelumnya, aku berpotret dulu di depan City Spar (lihat gambar bawah). Maklum di Belanda tidak setiap desa atau kota punya Spar, jadi potret bareng Spar malah di Prague. he..he..he..
Kami meneruskan perjalanan. Di tengah jalan kami melihat sebuah toko Porcelain. Nampaknya toko porcelain dan crystal sangat populer di sana. Konon kabarnya pabrik Bohemian porcelain pertama didirikan tahun 1792 (informasi ada di sini). Salah satu toko porselin yang ada di sana adalah Dum Porcelanu:
Harga-harga cangkir (untuk ukuran kami) juga tidak murah sekali. Harganya sekitar 21 Euro per biji:
Setelah membeli 3 potong hot wings, kami meneruskan perjalanan lagi. Di sebuah pengkolan kami melihat ada pizzaria. Bahkan waktu kami melewati toko perselen, kami juga melihat Vietnamese restaurant. Di dekat hotel kami melihat ada sebuah supermarket lain dan sebuah take away Chinese restaurant. Jadi dalam urusan makanan tidak ada masalah karena gampang dicari di sekitar apartemen. he..he..he..
Ketika tiba di apartemen, aku lapar lagi. he..he..he.. Ternyata 1 buah burger ikan masih belum cukup untukku. Akhirnya aku masak sebungkus plastik beras yang kami beli di Spar. Dalam satu kotak jasmine rice berisi 4 buah bungkus plastik beras dan ini salah satunya:
Sebelum maghrib kami melihat ada ambulance yang berhenti di depan apartemen kami. Aku memotret dari jendela apartemen. Kami lihat jalanan mulai macet. Terlihat dalam gambar di bawah ini para petugas sedang mendiskusikan sesuatu.
Awalnya cuma ada 2 buah ambulance:
Dalam gambar di atas terlihat ibu polisi sedang menanyai seseorang. Blio memakai topi putih dan berdiri di sebelah mobil hitam.
Setelah proses pemindahan selesai, kedua ambulance tersebut menutup pintu dan kemudian meneruskan perjalanan:
Malam itu kami berusaha untuk istirahat karena keesokan harinya kami akan melakukan petualangan.